Perjalanan ke Amerika
The U.S. Capitol Building (aoc.gov) |
Seminggu sebelum keberangkatan ke AS kami sudah packing barang-barang yang akan dibawa dan mengecek kembali dokumen yang diperlukan. Barang yang kami bawa antara lain baju, sepatu, sandal jepit, alat mandi, obat-obatan, laptop, HP, bumbu masak, resep masakan instan, biji sayuran, mainan anak-anak, dan beberapa buku. Saya membuat daftar dokumen yang harus dipersiapkan agar tidak ada yang ketinggalan.
Dokumen yang saya bawa antara lain paspor, ijazah dan transkrip nilai, akta kelahiran anak-anak, kartu keluarga, KTP, buku imunisasi, NPWP, ATM, dan SIM. Paspor yang di dalamnya ditempel visa tentu saja berguna sebagai identitas diri untuk masuk ke dan tinggal di AS. Ijazah dan transkrip nilai disertai salinan berbahasa Inggris saya bawa untuk persiapan jika memungkinkan studi lanjut di AS. Akta nikah dan kartu keluarga digunakan sebagai dokumen pelengkap saat pemeriksaan di imigrasi. Akta kelahiran anak dan buku imunisasi berguna untuk persyaratan masuk sekolah di AS. NPWP hanya untuk jaga-jaga jika diperlukan. ATM diperlukan saat membutuhkan uang selama di bandara Yogyakarta dan Jakarta. Sedangkan SIM untuk jaga-jaga jika diperbolehkan digunakan di AS.
Baju yang kami bawa tidak banyak, masing-masing hanya sekitar 6-12 stel dan jaket. Baju-baju tersebut hanya bisa digunakan selama musim panas dan awal musim gugur. Saat pertengahan musim gugur kami harus mulai berganti dengan pakaian hangat. Istri sudah mempersiapkan beberapa baju hangat di AS. Jaket sekalian dipakai dalam perjalanan. Kami minimalisir membawa barang agar mudah dalam perjalanan karena membawa dua anak yang masih kecil.
Kami hanya membawa masing-masing satu sepatu yang dipakai dalam perjalanan. Tidak lupa sandal jepit yang praktis digunakan terutama saat musim panas. Sepatu dari Indonesia hanya bisa digunakan saat musim panas, musim gugur, dan musim semi. Pada saat musim dingin kami harus mengganti dengan sepatu boot yang hangat.
Untuk persiapan minggu pertama di AS saya membawa alat mandi khususnya untuk anak-anak dari rumah. Alat mandi yang saya bawa antara lain handuk, sabun mandi, pasta gigi, dan sampo. Semua alat mandi dalam kemasan kecil atau sedang.
Kami membawa obat-obatan dengan kategori bebas dibeli di apotik seperti obat diare, minyak kayu putih, minyak tawon, safecare, vitamin, penambah darah, dan pelembab kulit. Kami membawa obat-obat tersebut untuk menjaga kesehatan dan mengatasi penyakit-penyakit ringan.
Saya membawa MacBook jadul, sedangkan istri membawa laptop Dell yang OS dan office-nya original. Kami sengaja membawa MacBook dan Dell yang merupakan produk AS agar jika ada kerusakan atau membutuhkan sparepart lebih mudah. Dengan membawa MacBook dan Dell dengan OS dan office original kami berharap tidak ada kendala jika ada pemeriksaan di imigrasi.
Kami membawa HP yang bisa tersambung dengan wifi agar bisa komunikasi di bandara dan selama di AS. Di apartemen kami nanti ada fasilitas wifi, sehingga tidak perlu membeli paket data internet.
Simbok dan adik saya kami minta membelikan berbagai bumbu masakan kering yang diplastik kecil-kecil. Rencananya kami di AS tetap makan makanan Indonesia sehingga membawa bumbu kering dan resep makanan instan. Kami juga membawa beberapa biji sayuran kering untuk ditanam di halaman apartemen.
Untuk kegiatan awal libur musim panas sebelum anak-anak sekolah kami siapkan mainan dari rumah. Karena mainan di AS mahal, kami membawa beberapa mainan kesukaan anak-anak.