Jangan Malu Kecuali Mencuri
celebes-news.com |
Saya tumbuh dan
besar di tengah-tengah masyarakat yang masih menghargai nilai-nilai, sopan
santun, dan etika Jawa. Orang yang terhormat di mata masyarakat adalah orang
yang paling santun dan bermanfaat bagi orang banyak di sekitarnya, bukan orang
yang kaya atau pintar. Orang-orang tua
memberikan contoh dan nasihat kepada anak-anaknya tentang sopan santun dan
etika dalam bergaul di masyarakat. Bagaimana cara bertutur kata dengan orang
yang lebih tua, memberikan salam ketika lewat di depan orang lain, cara duduk,
cara berjalan, tidak boleh mengambil hak orang lain, saling menolong dengan
sesama, tidak malu berbuat baik, malu bila berbuat tidak baik, dan lain
sebagainya.
Nasihat simbok
saya yang masih teringat sampai sekarang adalah ketika saya malu atau tidak mau
ketika dimintai tolong membelikan bumbu dapur di warung, menyampaikan masakan
ke tetangga sebelah, atau meminjam sesuatu ke tetangga, simbok selalu bilang “koyo maling wae gek isin” (kok malu,
seperti mencuri saja). Kalau simbok saya sudah bilang begitu, saya pasti segera
melaksanakan permintaan beliau. Benar-benar kata-kata yang ampuh, mempunyai kekuatan
untuk melaksanakan permintanan simbok.
Ketika saya sudah sekolah sampai sekarang, ternyata kata-kata nasihat simbok saya tersebut sangat berguna. Saya tidak boleh malu untuk berbuat baik. Saya harus berani menyampaikan pendapat, mengatakan yang benar adalah benar, dan menolak hal yang tidak baik. Saya malu jika berbuat tidak baik, misalnya mencuri, datang terlambat ke tempat kerja, dan menyelesaikan tugas terlambat.
Karena sifat
saya yang berani menyampaikan hal yang benar dan peduli dengan keadaan sekitar,
baik di lingkungan rumah, masyarakat, tempat sekolah, tempat kuliah, dan tempat
kerja, saya sering mendapat “masalah” karena tidak disukai orang. Saya pernah
akan dipukuli beberapa kepala dusun di desa saya karena saya menolak bantuan
gempa bumi bagi beberapa pejabat desa dan kepala dukuh yang tidak semestinya.
Saya pernah dibentak kepala jurusan tempat saya kuliah karena mengkritik
kebijakan yang kaku. Saya pernah didatangi dan berdebat dengan kepala pelayanan
teknik PLN karena membuat tulisan di media massa tentang pelayanan PLN yang
mengecewakan. Saya pernah dimusuhi atasan saya karena banyak mengkritik
kebijakan-kebijakannya. Saya juga pernah dimusuhi rekan-rekan kerja saya karena
melaporkan rekan yang tidak melaksanakan tugas dengan baik.
Catatan: tulisan ini dibuat tahun 2011
0 comments:
Posting Komentar