Pengalaman, Opini, dan Harapan

Tulisan Terbaru

Total Tayangan Halaman

Cari Blog Ini

Translate

Pages

PENULIS

Foto Saya
Mantan guru di SD Muh. Condongcatur, Yogyakarta, sekarang asisten guru di Becker Elementary School, Iowa, Amerika.

Tulisan Pilihan

Mengapa Guru di Amerika Mengajarkan Beberapa Cara untuk Menyelesaikan Soal Matematika?

Siswa di Amerika diajari oleh guru dengan beberapa cara untuk menyelesaikan soal Matematika, tidak hanya cara yang dianggap guru paling ...

Popular Posts

Sabtu, 17 Agustus 2013

Kedewasaan dan Lampu Lalu lintas


thrillist.com
Sebagian kehidupan kita berada di jalan raya. Paling tidak sekitar dua jam per hari kita berada di jalan raya, baik saat pergi dan pulang kerja maupun ketika ada keperluan lain. Bahkan, banyak dari kita yang seharian penuh hidupnya dihabiskan di jalan raya seperti sopir.

Selama dalam perjalanan di jalan raya hal utama yang kita inginkan adalah keselamatan dan kelancaran. Oleh karena itu dibuatlah rambu-rambu lalu lintas yang akan mengatur para pengendara yang melewati jalan raya. Bila pengendara mematuhi rambu-rambu lalu lintas berarti telah taat hukum dan berlaku sopan di jalan raya sehingga diharapkan keselamatan dan kelancaran lalu lintas bisa diwujudkan.

Salah satu rambu-rambu lalu lintas yang paling sering kita temui di jalan raya adalah trafficlight atau lampu lalu lintas (lampu bangjo). Hampir di setiap pertigaan atau perempatan terutama di kota terdapat trafficlight. Semua pengguna jalan sudah tahu kalau lampu merah menyala berarti harus berhenti, lampu kuning menyala tanda untuk memperlambat kecepatan karena sebentar lagi lampu merah akan menyala, dan bila lampu hijau menyala berarti sudah saatnya untuk melanjutkan perjalanan.

Sayangnya, banyak diantara kita yang sering melanggar trafficlight dengan alasan terburu-buru supaya tidak terlambat masuk kerja. Kita akan tertib mengikuti nyala trafficlight kalau dijaga polisi. Kita mungkin lupa bahwa tindakan kita selain melanggar hukum dan kesopanan berlalu lintas juga bisa mencelakan diri kita sendiri dan pengguna jalan lainnya. Sungguh tindakan seorang yang egois dan tidak dewasa.

Kedewasaan seseorang bisa kita lihat saat menghadapi trafficlight. Salah satu sifat orang dewasa adalah bisa mengendalikan emosinya dan menghormati serta menghargai orang lain. Bila kita berhenti saat lampu menyala merah dan memperlambat laju kendaraan kita saat lampu menyala kuning walau tidak ada polisi dapat dipastikan kita telah dewasa. Sedangkan bila kita menyerobot saat lampu menyala merah atau memacu kendaraan saat lampu menyala kuning, kedewasaan kita masih dipertanyakan. Bagaimana dengan anda?

Energi Alternatif adalah Solusinya


kompasiana.com
Bahan bakar minyak (BBM) sebagai salah satu sumber energi utama untuk pembangkit listrik suatu saat akan habis. BBM merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, yang bila manusia terus mengkonsumsinya maka suatu saat tidak lagi dapat ditambang. Celakanya banyak dari masyarakat kita yang boros dalam menggunakan listrik, sehingga akan mempercepat habisnya BBM.

Kita tentu tidak ingin mengalami keadaan tanpa listrik, malam yang gelap gulita, pabrik-pabrik tidak berproduksi, tidak bisa melihat TV, tidak bisa bekerja dengan bantuan komputer, dan keadaan sulit lainnya. Oleh karena itu mencari dan memanfaatkan sumber energi alternatif adalah suatu keharusan saat ini.

Sebenarnya energi alternatif banyak terdapat di sekitar kita yang keberadaannya tidak akan habis, bahkan mungkin kita tidak sadar karena dianggap sudah biasa. Contoh energi alternatif adalah sinar matahari, angin, tumbuhan jarak, tumbuhan singkong, minyak kelapa sawit, gas bumi, nuklir, kotoran hewan, ombak laut, dan air terjun.

Energi alternatif tersebut sebagian sudah dimanfaatkan, baik di Indonesia maupun di luar negeri, namun masih dalam skala kecil belum menyeluruh. Misalnya saja pemanfaatan sinar matahari dengan solar cell-nya untuk sumber listrik di daerah terpencil, angin untuk sumber energi aero generator, tumbuhan singkong dan minyak sawit dijadikan bahan bakar pengganti BBM, kotoran hewan dimanfaatkan untuk sumber energi lampu, gas bumi untuk sumber energi pembangkit listrik, dan lain sebagainya.

Memanfaatkan energi alternatif banyak keuntungannya, yaitu antara lain energi yang dihasilkan besar, tidak akan habis, tidak menimbulkan polusi. Hal yang menjadi masalah besar dalam pemanfaatannya adalah biaya yang besar dan teknologinya yang mahal, baik dalam biaya maupun SDM-nya.

Sudah saatnya pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat untuk ambil bagian dalam memanfaatkan dan mengembangkan sumber energi alternatif supaya kita terhindar dari krisis energi.

Rejeki Penjual Ketupat Lebaran


krjogja.com
Hari Raya Idul Fitri atau lebih dikenal dengan lebaran identik dengan opor ayam ketupat. Opor ayam ketupat merupakan hidangan wajib saat lebaran. Rasanya lebaran belum lengkap kalau belum menyantap opor ayam ketupat. Setiap keluarga khususnya di Jawa selalu menyiapkan opor ayam ketupat sebagai hidangan spesial lebaran. Bahkan ketupat sendiri merupakan simbol lebaran. Tulisan ucapan selamat lebaran atau selamat Hari Raya Idul Fitri pasti ada gambar ketupatnya.

Menurut sejarah, ketupat diperkenalkan pertama kali oleh Sunan Kalijaga pada masyarakat Jawa. Beliau membudayakan dua kali bakda, yaitu Bakda Lebaran dan Bakda Kupat. Bakda Kupat atau Bakda Ketupat dimulai seminggu setelah Bakda Lebaran. Pada Bakda Ketupat, di Pulau Jawa pada waktu itu hampir setiap rumah membuat ketupat. Setelah nasi ketupat dimasak kemudian diantarkan kepada kerabat atau saudara yang lebih tua. Kebiasaan ini menunjukkan kebersamaan dan jalinan silaturahmi yang kuat pada masyarakat Jawa.

Sedangkan makna ketupat yang dalam bahasa Jawa disebut kupat berasal dari akronim kata “ngaku lepat” (mengakui kesalahan). Menurut ajaran agama Islam setelah seorang muslim menjalankan puasa Ramadhan, semua dosa terhadap Allah telah diampuni, tetapi dosa kepada sesama manusia belum diampuni Allah sampai saling memohon maaf. Dengan demikian pada saat lebaran adalah waktu yang dianggap tepat untuk silaturahmi, mengakui kesalahan, dan saling memohon maaf.

Karena di kota sulit menemukan daun kelapa muda (janur) sebagai bahan untuk membuat ketupat dan juga karena alasan praktis tidak usah repot-repot mengayam ketupat, banyak ibu-ibu yang membeli ketupat di pasar. Peluang ini dimanfaatkan untuk mengais rejeki oleh beberapa warga dari desa untuk menjual ketupat di pasar-pasar kota. Di desa-desa masih banyak terdapat pohon kelapa yang daun mudanya diambil sebagai bahan untuk membuat ketupat.

Penjual ketupat di kota Yogyakarta menjelang lebaran beberapa waktu yang lalu menggelar dagangannya di beberapa tempat, antara lain di pasar Sentul Pakualaman, Demangan Sleman, Giwangan Umbulharjo, dan Beringharjo. Para penjual ketupat ini menggelar dagangannya sejak dua hari sebelum lebaran. Jumlah penjual di tempat bisa mencapai puluhan sampai ratusan setiap harinya. Mereka berasal dari desa-desa sekitar Yogyakarta seperti Dlingo Bantul, Sewon Bantul, Gamping Sleman, dan Magelang Jawa Tengah. Para penjual ketupat ini banyak yang tahun-tahun sebelumnya sudah merupakan penjual ketupat khusus menjelang lebaran, ada juga yang merupakan penjual baru. Hal ini membuat persaingan semakin ketat. Akan tetapi karena pembeli pun lebih banyak mereka tidak khawatir pendapatannya akan menurun.

Seikat ketupat dengan jumlah lima sampai sepuluh buah ketupat dijual dengan harga Rp 4.000,00 sampai Rp 6.000,00. Dalam sehari rata-rata penjual bisa menjual ketupat sebanyak 400 sampai 500 ikat. Tahun ini pembeli lebih banyak karena tahun lalu penjual hanya bisa menjual sekitar 250 ikat per hari. Dengan keuntungan Rp 500,00 per ikat, penjual bisa mendapatkan keuntungan Rp 200.000,00 sampai Rp 250.000,00 per hari. Mereka hanya bisa berjualan selama dua hari, sehingga pendapatan mereka selama berjualan ketupat bisa mencapai Rp 400.000,00 sampai Rp 500.000,00.

Para penjual ketupat mengaku dengan pendapatan sebesar itu sudah lumayan untuk menambah uang belanja kebutuhan menghadapi lebaran. Kebanyakan mereka bekerja sehari-hari sebagai buruh atau petani, sehingga dengan pendapatan mereka dari berjualan ketupat dirasa cukup besar. Mereka bisa membelikan baju baru untuk anak-anak dan hidangan lebaran. Rejeki lebaran untuk penjual ketupat.

Referensi

www.kr.jogja.com

www.jogja.tribunnews.com

Kesejahteraan Guru Sekolah Negeri vs Sekolah Swasta


jurnalasia.com
Perbedaan yang jelas antara sekolah negeri dan swasta adalah status pengelola, tenaga pendidik, dan sumber pendanannya. Sekolah negeri dikelola pemerintah, sedangkan sekolah swasta dikelola oleh yayasan atau lembaga swasta. Sebagian besar guru sekolah negeri merupakan pegawai negeri sipil (PNS), sedangkan sebagian besar guru sekolah swasta adalah pegawai yayasan atau lembaga swasta, walaupun ada guru negeri yang diperbantukan di sekolah swasta. Mengenai sumber pendanaan untuk operasional sekolah, sebagian besar dana sekolah negeri berasal dari pemerintah dan sumbangan wali murid. Sedangkan sumber pendanaan sekolah swasta sebagian besar berasal dari sumbangan wali murid dan usaha sekolah serta tentu saja sebagian kecil dari dana pemerintah, misalnya melalui bantuan operasional sekolah (BOS).
Perbedaan lainnya adalah mengenai mutu sekolah, proses pembelajaran, kurikulum, gaji tenaga pendidik, dan lain-lain.  Setiap sekolah, baik sekolah negeri maupun swasta tentu saja berbeda-beda dalam mutu dan proses pembelajaran. Untuk kurikulum, sebagian besar sekolah negeri mengikuti kurikulum nasional, sedangkan banyak sekolah swasta yang memadukan kurikulum nasional dan kurikulum khusus sesuai ciri khas masing-masing sekolah. Dalam hal gaji, guru sekolah negeri yang sebagian besar adalah PNS tentu saja lebih besar daripada guru sekolah swasta yang digaji oleh yayasan atau lembaga pengelola. Walaupun memang untuk beberapa sekolah swasta favorit gaji gurunya bisa menyamai guru swasta, tetapi tentu saja beban kerjanya lebih berat.
Data berikut merupakan gambaran rendahnya gaji guru swasta. Saat ini guru yang mengajar di sekolah swasta berjumlah sekitar 600.000 guru dengan gaji rata-rata sekitar Rp200.000,00 per bulan. Bahkan ada guru swasta yang gajinya antara Rp100.000,00 – Rp150.000,00 per bulan. Sungguh gaji yang tidak layak untuk tenaga profesional, sebagian besar guru sekarang sudah berpendidikan S1 atau D4. Gaji tukang batu saja per harinya Rp40.000,00 atau sekitar Rp1.200.000,00 per bulan. Masih kalah juga dengan gaji buruh pabrik yang masing-masing daerah memiliki peraturan besarnya upah minimum regional (UMR). Sebagai contohnya untuk UMR di DKI Jakarta tahun 2011 sebesar Rp1.290.000,00. Gaji guru swasta di Jakarta dengan masa kerja lebih dari dua tahun di bawah 2 juta rupiah per bulan. Bahkan ada yang memperoleh gaji Rp750.000,00 per bulan. Sangatlah jauh berbeda dengan gaji guru PNS. Guru PNS di Jakarta dengan masa kerja di atas dua tahun menerima gaji lebih dari 6 juta rupiah per bulan. Rinciannya adalah gaji Rp2.286.300,00, Tunjangan Kinerja Derah (TKD) Rp2.900.000,00, dan tunjangan profesi Rp1.228.200,00. Total pendapatannya adalah Rp6.414.500,00.