Pengalaman, Opini, dan Harapan

Tulisan Terbaru

Total Tayangan Halaman

Cari Blog Ini

Translate

Pages

PENULIS

Foto Saya
Mantan guru di SD Muh. Condongcatur, Yogyakarta, sekarang asisten guru di Becker Elementary School, Iowa, Amerika.

Tulisan Pilihan

Mengapa Guru di Amerika Mengajarkan Beberapa Cara untuk Menyelesaikan Soal Matematika?

Siswa di Amerika diajari oleh guru dengan beberapa cara untuk menyelesaikan soal Matematika, tidak hanya cara yang dianggap guru paling ...

Popular Posts

Kamis, 15 Februari 2018

Mengapa Guru di Amerika Mengajarkan Beberapa Cara untuk Menyelesaikan Soal Matematika?



Siswa di Amerika diajari oleh guru dengan beberapa cara untuk menyelesaikan soal Matematika, tidak hanya cara yang dianggap guru paling baik, mudah ataupun efektif. Sebelum tahun 2000, siswa hanya diajarkan satu cara yang dianggap paling efektif oleh guru untuk menyelesaikan soal Matematika. Siswa memperhatikan guru saat memberi contoh menyelesaikan soal Matematika dengan satu cara di papan tulis dan siswa kemudian menyalinnya di buku tulis. Cara tersebut digunakan siswa untuk menyelesaikan latihan-latihan soal yang lain.

Manfaat Diajarkannya Beberapa Cara untuk Menyelesiakan Soal Matematika
Soal Matematika bisa diselesaikan dengan berbagai cara. Guru yang memaksakan hanya menggunakan satu cara yang dianggap paling baik untuk menyelesaikan soal Matematika akan membuat siswa banyak kehilangan kesempatan untuk mengeksplorasi kemampuan berfikir mereka. Mengajarkan siswa dengan berbagai cara dalam menyelesaikan soal Matematika juga merupakan cara alamiah otak bekerja dalam kehidupan sehari-hari. Ketika berbelanja di toko, maka otak bekerja dengan cepat untuk menghitung harga barang yang harus kita bayar dengan cara memperkirakan, membulatkan, menggandakan ataupun menghitung setengahnya. Dengan mengajari siswa berbagai cara untuk menyelesaikan soal Matematika membantu siswa menuangkan apa yang ada dalam pikirannya di atas kertas. Setiap siswa mempunyai cara yang berbeda-beda dalam memahami dan memecahkan soal Matematika sesuai dengan kemampuan berfikir, pengetahuan sebelumnya, dan pengalaman. Siswa diharapkan mempunyai cara menyelesaikan soal Matematika dengan cara mereka sendiri yang menurut mereka paling efektif sehingga menumbuhkan kepercayaan diri bahwa mereka mampu menyelesaikan soal Matematika. Ketika siswa sudah mengetahui cara mereka sendiri kemudian mereka bisa menggunakannya untuk menyelesaikan soal yang lebih kompleks (digit yang kebih banyak). Dampaknya adalah siswa menjadi lebih semangat dalam belajar Matematika dan terus belajar karena mereka belajar berdasarkan tingkat kemampuan berfikir dan pengetahuan serta pemahaman mereka. 

Apakah Siswa diajari Cara Algoritma?
Algoritma adalah cara singkat untuk menyelesaikan soal Matematika tetapi akan sulit dipahami oleh sebagian siswa karena abstrak. Oleh karena itu sebelum diajarkan cara algoritma, siswa harus mengerti dan memahami bagaimana cara algoritma bekerja. Siswa diajarkan dengan berbagai cara untuk menyelesaikan soal Matematika yang pada dasarnya merupakan runtutan cara yang sesuai dengan tingkat kemampuan berfikir siswa yang pada akhirnya diarahkan menuju pemahaman cara standar algoritma.

Sumber bacaan:

Minggu, 04 Februari 2018

Pembelajaran Menulis Ringkasan Teks Non Fiksi di SD Amerika



Membuat ringkasan teks atau bacaan non fiksi merupakan bagian dari kegiatan pelajaran menulis di kelas 4. Kegiatan ini terus dilakukan berkali-kali sampai materi bacaan non fiksi dalam pelajaran Menulis dan Membaca selesai.

Meringkas bacaan non fiksi seperti halnya membuat tulisan non fiksi menggunakan pedoman pertanyaan 5W dan 1H, yaitu what, who, where, when, why, dan how. Berikut ini adalah langkah-langkah dalam pembelajaran menulis ringkasan bacaan non fiksi di kelas 4:

Diskusi Bagaimana Membuat Ringkasan (Summarize)
Pembelajaran diawali dengan mengingatkan siswa tentang pedoman dalam menulis bacaan non fiksi yaitu pertanyaan 5W dan 1H, demikian juga dalam membuat ringkasan bacaan non fiksi juga berpedoman hal yang sama.
What are we learning about, apa yang sedang kita pelajari?
Who are we talking about, siapa yang sedang kita bicarakan?
Where is this taking place, di mana tempat terjadinya hal/peristiwa ini?
When is this information happening, kapan terjadinya hal/peristiwa ini?
Why is this happening, mengapa hal/peristiwa ini terjadi atau penting?
How is this happening, bagaimana hal/peristiwa ini terjadi?
Catatan: tidak semua pertanyaan bisa dijawab atau ada dalam bacaan, oleh karena itu hanya pertanyaan yang bisa /ada dalam bacaan yang digunakan.

Diskusi Membuat Ringkasan Cerita Fiksi
Guru menampilkan sebuah teks di board dengan projector. Kegiatan dilanjutkan dengan diskusi membuat peta konsep menggunakan pedoman pertanyaan 5W dan 1H. Guru memberi contoh merangkai peta konsep menjadi kalimat dan paragraf dengan bahasa sendiri menjadi ringkasan bacaan.

Membaca Buku/Bacaan Non Fiksi dan Membuat Peta Konsep
Siswa memilih buku non fiksi yang disukai dari perpustakaan kelas atau bacaan yang disiapkan guru. Kegiatan selanjutnya siswa membaca buku atau bacaan tersebut tanpa bersuara sekitar 10-30 menit sambil membuat peta konsep dengan berpedoman pada pertanyaan 5W dan 1H. Jika belum selesai bisa dilanjutkan pada pembelajaran hari berikutnya.

Peta konsep

Menulis Ringkasan dengan Bahasa Sendiri
Siswa kemudian merangkai pertanyaan dan jawaban dalam peta konsep menjadi kalimat dan paragraf dengan bahasa mereka sendiri.

Mengedit Tulisan
Sebelum tulisan diserahkan kepada guru, siswa mengeditnya baik ejaan kata maupun kalimat. Siswa biasanya menulis ulang tulisan agar lebih rapi.

Membacakan Tulisan di Depan Guru dan atau Menyerahkan ke Guru
Tulisan yang sudah diedit dan atau ditulis ulang kemudian di serahkan kepada guru dan atau siswa diminta membacakan di depan guru bersama 3-5 siswa dalam kelompok kecil. Kemudian guru memberikan masukan, pujian, dan koreksi. Masukan dan koreksi guru bisa dalam hal ejaan kata, kalimat, maupun isi bacaan.

Merevisi Tulisan
Siswa merevisi tulisan berdasarkan masukan dan koreksi dari guru.

Membacakan Tulisan di Depan Kelas
Beberapa siswa secara sukarela atau diundi membacakan tulisannya di depan kelas. Biasanya ada tanya jawab atau diskusi pendapat siswa yang lain jika bacaan yang diringkas sama satu kelas untuk memberi kesempatan siswa lain yang mungkin berbeda pendapat dalam menentukan poin-poin yang dianggap penting dalam sebuah teks.