Pengalaman, Opini, dan Harapan

Tulisan Terbaru

Total Tayangan Halaman

Cari Blog Ini

Translate

Pages

PENULIS

Foto Saya
Mantan guru di SD Muh. Condongcatur, Yogyakarta, sekarang asisten guru di Becker Elementary School, Iowa, Amerika.

Tulisan Pilihan

Mengapa Guru di Amerika Mengajarkan Beberapa Cara untuk Menyelesaikan Soal Matematika?

Siswa di Amerika diajari oleh guru dengan beberapa cara untuk menyelesaikan soal Matematika, tidak hanya cara yang dianggap guru paling ...

Popular Posts

Minggu, 28 Januari 2018

Pembelajaran Menulis Ringkasan Cerita Fiksi di SD Amerika



Seperti yang sudah saya sampaikan pada tulisan-tulisan sebelumnya bahwa mata pelajaran Menulis merupakan salah satu mata pelajaran pokok di SD Amerika selain pelajaran Matematika dan Membaca. Setiap hari ada pembelajaran menulis. Pada tulisan kali ini saya ingin berbagi cerita bagaimana tahapan pembelajaran menulis ringkasan (summary) untuk cerita fiksi di kelas 4. Pembelajaran menulis cerita fiksi dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

Diskusi Bagaimana Membuat Ringkasan (Summarize)
Pembelajaran diawali dengan curah pikiran bagaimana menurut pendapat siswa cara membuat ringkasan cerita fiksi. Guru memimpin diskusi tersebut dan mencatat poin-poin penting atau kata kunci pendapat siswa. Guru kemudian membantu merangkum poin-poin pendapat siswa disesuaikan dengan teori cara membuat ringkasan cerita fiksi.
Berikut ini adalah poin-poin yang harus ada dalam ringkasan cerita fiksi:
Somebody, who are the main characters? (Siapa tokoh-tokoh utama dalam cerita?)
What, what did the characters want? (Apa yang diinginkan tokoh-tokoh utama?)
But, what problems or obstacles did they face? (Apa masalah atau rintangan yang mereka hadapi?)
So, how did they try to solve their problems? (Bagaimana mereka mencoba untuk menyelesaikan masalah tersebut?)
Then, what was the resolution? How did the story end? (Apa penyelesaian masalah tersebut? Bagaimana cerita berakhir?)
Dalam pembelajaran lain juga pernah disampaikan tentang poin-poin atau unsur-unsur lain dalam membuat ringkasan cerita fiksi, yaitu:
Character, who is in the story? (Tokoh utama, siapa yang ada dalam cerita?)
Setting, where does the story take palce? (Latar, di mana cerita terjadi?)
Problem (masalah yang dihadapi tokoh utama)
Solution (penyelesaian masalah)
Moral of the story (nilai-nilai yang terkandung dalam cerita)

Diskusi Membuat Ringkasan Cerita Fiksi
Guru membacakan sebuah cerita di depan kelas. Kegiatan dilanjutkan dengan diskusi mengidentifikasi poin-poin dalam cerita. Guru memberi contoh merangkai poin-poin cerita menjadi kalimat dan paragraf dengan bahasa sendiri menjadi ringkasan cerita.

Membaca Buku Cerita Fiksi dan Mengidentifikasi Poin-poin Cerita
Siswa memilih buku cerita fiksi yang disukai dari perpustakaan kelas, siswa juga diperbolehkan membawa buku dari rumah. Kegiatan selanjutnya siswa membaca buku tersebut tanpa bersuara sekitar 20 menit sambil mengidentifikasi dan mencatat poin-poin dalam cerita pada buku atau kertas rekat. Jika belum selesai bisa dilanjutkan pembelajaran berikutnya.

Merangkum Poin-poin dalam Cerita
Poin-poin dalam cerita yang sudah diidentifikasi kemudian dirangkum dan ditulis dalam tabel seperti berikut.


Who
What
But
So
Then






Siswa juga diperbolehkan menulis rangkuman poin-poin tidak menggunakan tabel, sesuai dengan kesukaan masing-masing siswa.

Merangkai Poin-poin Cerita Menjadi Kalimat dan Paragraf
Siswa kemudian merangkai poin-poin cerita menjadi kalimat dan paragraf dengan bahasa mereka sendiri.

Mengedit Tulisan
Sebelum ringkasan cerita diserahkan kepada guru, siswa mengedit tulisan baik ejaan kata maupun kalimat. Siswa biasanya menulis ulang tulisan agar lebih rapi.

Membacakan Tulisan di Depan Guru dan atau Menyerahkan ke Guru
Tulisan yang sudah diedit dan atau ditulis ulang kemudian di serahkan kepada guru dan atau siswa diminta membacakan di depan guru bersama 3-5 siswa dalam kelompok kecil. Kemudian guru memberikan masukan, pujian, dan koreksi. Masukan dan koreksi guru bisa dalam hal ejaan kata, kalimat, maupun poin-poin cerita.

Merevisi Tulisan
Siswa merevisi tulisan berdasarkan masukan dan koreksi dari guru.

Membacakan Cerita di Depan Kelas
Beberapa siswa secara sukarela atau diundi membacakan tulisannya di depan kelas.

Kegiatan membuat ringkasan ini terus dilakukan selama pembelajaran Membaca dan Menulis materinya masih tentang cerita fiksi.

Baca juga tulisan tentang: Pembelajaran Menulis Cerita Fiksi di SD Amerika

Minggu, 14 Januari 2018

Pembelajaran Matematika Pembagian dengan Sisa di SD Amerika


Pembagian dengan sisa (mathisfun.com)
Pembagian dengan sisa akan menghasilkan jawaban yang berbeda jika diterapkan dalam kehidupan sehari-hari walaupun angkanya sama. Berikut ini beberapa situasi dan cara menyelesaikan soal pembagian dengan sisa yang dipelajari di kelas 4 di sekolah tempat saya bekerja.

Situasi 1 (membagi siswa dalam kendaraan):

Siswa kelas 4 SD Tunas Harapan yang berjumlah 110 akan melakukan trip ke Gunung Purba Nglanggeran, Gunung Kidul. Sekolah akan menyewa beberapa bus untuk mengantar siswa untuk kegiatan ini. Setiap bus yang akan disewa mempunyai 20 tempat duduk. Berapa jumlah bus yang diperlukan?

110 : 20 = ?

110 = 100 + 10
100 : 20 = 5 sisa 10

5 bus bisa membawa 100 siswa, tetapi masih ada 10 siswa yang membutuhkan bus, maka sekolah perlu menyewa 6 bus agar semua siswa bisa berangkat.

Jawaban: jumlah bus yang diperlukan adalah 6.

Catatan: ketika siswa disuruh menjawab soal ini bisa juga muncul berbagai jawaban yang benar dan logis. Misalnya, jumlah bus yang diperlukan 5 karena 10 anak tetap bisa ikut dengan menambah kursi darurat atau berdiri. Mungkin juga ada yang menjawab, jumlah bis yang disewa 5 untuk membawa 100 siswa, sedangkan 10 siswa lainnya naik mobil guru.

Situasi 2 (membagi benda yang tidak sewajarnya dipotong):

Seorang guru ingin menghadiahi pensil dengan jumlah yang sama kepada 20 siswanya. Guru tersebut mempunyai 110 pensil. Berapa jumlah pensil yang diterima setiap siswa?

110 : 20 = 5 sisa 10

Bukan sebuah cara yang wajar memotong pensil sisanya kemudian diberikan kepada siswa, maka guru bisa menyimpan 10 pensil tersebut.

Jawaban: setiap siswa mendapatkan 5 pensil.

Situasi 3 (membagi uang):

Pada sebuah kegiatan market day di SD Sinar Bangsa, kelas 4 yang berjumlah 20 siswa berhasil menjual sejumlah barang dagangan mereka dan mendapatkan keuntungan Rp 110.000,00. Mereka ingin membagi keuntungan dengan jumlah yang sama. Berapa jumlah uang yang didapat setiap siswa?

110.000 : 20 = 5.000 sisa 10.000

Uang bisa dibagi menjadi nilai yang lebih kecil. Sisa Rp 10.000,00 bisa dibagi 20 menjadi Rp 500,00 sehingga setiap siswa mendapatkan Rp 5.500,00.

Jawaban: setiap siswa mendapatkan Rp 5.500,00.

Catatan: uang $110 cukup besar nilainya sehingga bisa dijadikan contoh soal dengan angka yang sama dengan soal-soal lainnya, tetapi Rp 110 terlalu kecil nilainya dan tidak masuk akal dijadikan contoh untuk perhitungan jumlah uang dalam kegiatan nyata sehari-hari.

Situasi 4 (membagi benda yang wajar dipotong):

Pada kegiatan kerja bakti sekolah setiap kelas mendapatkan 110 bungkus roti sebagai snack termasuk kelas 4 yang berjumlah 20 siswa. Berapa jumlah roti yang diterima setiap siswa?

110 : 20 = 5 sisa 10

Setiap siswa mendapatkan 5 bungkus roti. Kemudian 10 bungkus roti sisanya masing-masing bisa dibagi menjadi dua bagian. Sehingga setiap siswa mendapatkan tambahan setengah bagian roti.

Jawaban: setiap siswa mendapatkan 5 1/2 bungkus roti.

Catatan: ada kemungkinan jawaban siswa yang lain, misalnya sisa 10 bungkus roti diberikan kepada guru atau kelas lain yang jumlah siswanya lebih banyak. Setiap jawaban siswa yang masuk akal (mereka bisa menjelaskan alasannya) adalah benar.

Baca juga tulisan tentang: Pembelajaran Matematika Pembagian di SD Amerika

Sabtu, 13 Januari 2018

Pembelajaran Matematika Pembagian di SD Amerika


Pembelajaran pembagian di kelas 4 digunakan untuk menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan situasi sebuah pembagian (a sharing situation) dan sebuah pengelompokkan (a grouping situation).
Siswa bisa menggunakan beberapa cara untuk menyelesaikan soal pembagian yang dinilai paling mudah dan atau efektif. Berikut ini beberapa cara yang digunakan siswa di kelas 4 yang saya dampingi.

Ilustrasi soal: Siswa kelas 4 yang berjumlah 144 akan melakukan kegiatan kunjungan ke museum. Sekolah menyediakan 6 bus untuk kegiatan tersebut. Berapa jumlah siswa setiap bus?

Cara 1 (mengubah menjadi perkalian):

Pembagian dan perkalian merupakan operasi yang berkebalikan, sehingga pembagian bisa diubah menjadi perkalian.

144 : 6 = ?

Mencoba mengalikan 6 sehingga mencapai 144.

6 x 10 = 60 (dicoba mengalikan dengan angka yang mudah atau angka bulat)
6 x 10 = 60
6 x 4 = 24
10 + 10 + 4 = 24

6 x 24 = 144
144 : 6 = 24

Cara 2 (mengurutkan kelipatan angka pembagi):

Mengurutkan kelipatan 6 sehingga mencapai 144.

6, 12, 18, 24, 30, 36, 42, 48, 54, 60, 66, 72, 78, 84, 90, 96, 102, 108, 114, 120, 126, 132, 138, 144

Kemudian menghitung jumlah semua urutan angka yang merupakan jawabannya, yaitu 24.

Cara 3 (mengelompokkan angka):

Mengelompokkan angka atau titik atau garis (biting dalam bahasa Jawa) dalam lingkaran sebanyak 6 kelompok dan menghitungnya sehingga mencapai 144.

Cara bitingan

Cara 4 (memecah angka yang dibagi):

144 = 120 + 24 (memecah 144 menjadi dua angka yang mudah dibagi dengan 6)
120 : 6 = 20
24 : 6 = 4
20 + 4 = 24

Catatan: belum diajarkan pembagian bersusun (poro gapit dalam bahasa Jawa)

Baca juga tulisan tentang: Pembelajaran Matematika Perkalian di SD Amerika

Minggu, 07 Januari 2018

Pembelajaran Matematika Perkalian di SD Amerika


Menyelesaikan soal perkalian dengan berbagai cara
Di kelas 4 siswa belajar tentang bagaimana menyelesaikan soal perkalian dengan faktor 2 angka (puluhan). Perkalian bisa digunakan untuk menghitung jumlah susunan benda yang teratur dengan jumlah sama (array), pengelompokkan benda dengan jumlah sama (equal group), penjumlahan berulang (repeated addition) dan kombinasi (combination). Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menyelesaikan soal perkalian seperti di bawah ini.

Ilustrasi soal susunan benda teratur: Perpustakaan sekolah mempunyai 27 rak buku. Setiap rak terdapat 25 buku. Berapa jumlah semua koleksi buku di perpustakaan?

Cara 1 (memecah satu bagian angka):

27 = 20 + 4 + 3 (memecah 27 menjadi 20, 4 dan 3)

20 x 25 = 500
4 x 25 = 100
3 x 25 = 75
500 + 100 + 75 = 675

atau

25 = 20 + 5 (memecah 25 menjadi 20 dan 5)

27 x 20 = 540
27 x 5 = 135
540 + 135 = 675

Cara 2 (memecah dua angka):

27 = 20 + 7
25 = 20 + 5

Langkah pertama:
20 x 20 = 400
7 x 20 = 140
400 + 140 = 540

Langkah kedua:
20 x 5 = 100
7 x 5 = 35
100 + 35 = 135

Gabungkan hasil langkah pertama dan kedua:
540 + 135 = 675

Cara 3 (membulatkan salah satu angka):

27 + 3 = 30 (menambahkan 3)

30 x 25 = 750
3 x 25 = 75
750 - 75 = 675 (hasil dikurangi 3 x 25)

Cara 4 (membuat perkalian setara):

a. Menggandakan salah satu angka dan membuat setengah satu angka lainnya:

Ilustrasi soal pengelompokkan benda: Korban banjir di dusun Sompok mendapatkan bantuan sembako dari siswa-siswa SD Pelangi sebanyak 35 kardus. Masing-masing kardus berisi 18 paket. Berapa jumlah semua paket sembako?

35 x 2 = 70 (digandakan)
18 : 2 = 9 (dibuat setengahnya)

70 x 9 = 630

b. Mengalikan 3 salah satu angka dan membagi 3 satu angka lainnya:

Ilustrasi soal kombinasi: Mahya mempunyai satu set mainan dress up yang berisi 15 macam celana dan 24 macam baju. Berapa kombinasi paduan antara celana dan baju yang bisa dibuat?

15 x 3 = 45 (dikalikan 3)
24 : 3 = 8 (dibagi 3)

45 = 40 + 5
40 x 8 = 320
5 x 8 = 40
320 + 40 = 360

Catatan: belum diajarkan cara perkalian bersusun.

Baca juga tulisan tentang: Pembelajaran Matematika Pengurangan di SD Amerika

Sabtu, 06 Januari 2018

Pembelajaran Matematika Pengurangan di SD Amerika


Ada beberapa cara atau strategi yang digunakan dalam memecahkan soal pengurangan dalam pembelajaran di kelas. Seperti halnya cara yang digunakan untuk memecahkan soal penjumlahan, siswa bisa menggunakan salah satu atau beberapa cara yang paling dikuasai dan atau paling mudah. Berikut ini beberapa cara pengurangan yang digunakan siswa di kelas 4 yang saya dampingi.

Ilustrasi soal: Hary mempunyai kelereng sejumlah 452. Ia memberikan 127 kelereng kepada adiknya. Berapa jumlah kelereng yang dimiliki Hary sekarang?

Cara 1 (Algoritma):

     4 12 (meminjam 10)
  452
-127
 325

atau bentuk panjang:

                                   40        12  
   452 = 400 + 50 + 2
- 127 = 100 + 20 + 7
    325 = 300 + 20 + 5

Cara 2 (mengurangi per bagian):

452 - 100 = 352 (ratusan)
352 - 20 = 332 (puluhan)
332 - 7 = 325 (satuan)

Cara 3 (menambahkan per bagian):

127 + 100 = 227 (ratusan)
227 + 100 = 327
327 + 100 = 427
427 + 20 = 447 (puluhan)
447 + 5 = 452 (satuan)
100 + 100 + 100 + 20 + 5 = 325

atau

127 + 300 = 427
427 + 20 = 447
427 + 5 = 452
300 + 20 + 5 = 325

Dengan bantuan garis

Cara 4 (mengurangkan ke belakang):

452 - 52 = 400
400 - 200 = 200
200 - 50 = 150
150 - 20 = 130
130 - 3 = 127
52 + 200 + 50 + 20 + 3 = 325

Dengan bantuan garis

Cara 5 (membulatkan angka):

452 - 130 = 322 (pengurang ditambah 3)
322 + 3 = 325 (karena pengurang ditambah 3, maka hasilnya ditambah 3)

atau

452 (+3) - 127 (+3) = (semua angka ditambah 3)
455 - 130 = 325

Baca juga tulisan tentang: Pembelajaran Matematika Penjumlahan di SD Amerika