Pengalaman, Opini, dan Harapan

Tulisan Terbaru

Total Tayangan Halaman

Cari Blog Ini

Translate

Pages

PENULIS

Foto Saya
Mantan guru di SD Muh. Condongcatur, Yogyakarta, sekarang asisten guru di Becker Elementary School, Iowa, Amerika.

Tulisan Pilihan

Mengapa Guru di Amerika Mengajarkan Beberapa Cara untuk Menyelesaikan Soal Matematika?

Siswa di Amerika diajari oleh guru dengan beberapa cara untuk menyelesaikan soal Matematika, tidak hanya cara yang dianggap guru paling ...

Popular Posts

Rabu, 20 Februari 2013

Blog E-learning untuk Mendukung Pembelajaran Klasikal


efrontlearning.com
Teknologi informasi khususnya internet sekarang ini telah berkembang dengan pesat, salah satunya adalah web blog atau lebih dikenal dengan istilah blog. Kemudahan dalam penggunaan dan adanya layanan hosting blog gratis merupakan faktor yang menyebabkan banyaknya pengguna blog dari semua kalangan, mulai dari pelajar, mahasiswa, ibu rumah tangga, bahkan sampai profesional. Blog merupakan sarana untuk mengekspresikan diri penulisnya. Blog juga merupakan bukti atas eksistensi penulis blog serta sarana sharing pengetahuan. Tidak terkecuali dari kalangan pendidik, khususnya guru. Banyak guru yang telah memanfaatkan blog untuk berbagi pengalaman, ilmu, dan pengetahuan terhadap sesama guru atau peminat bidang pendidikan lainnya. Tetapi mungkin, masih sedikit guru yang menggunakan blog sebagai sarana e-learning untuk mendukung pembelajaran tatap muka di kelas (klasikal). Karena tulisan-tulisan yang ada saat ini kebanyakan membahas tentang e-learning yang digunakan sebagai salah satu alternatif pengganti pembelajaran klasikal.
Definisi e-learning sendiri sangat banyak. Akan tetapi, salah satu definisi yang mudah dipamahami dan diterima banyak kalangan adalah definisi dari Darin E. Hartley (2001 dalam Romi, 2008) yang menyatakan:
E-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet, intranet atau media jaringan komputer lain.
Dari pengertian di atas dapat dikatakan bahwa e-learning merupakan pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi khususnya jaringan komputer, termasuk internet dan intranet. Dengan demikian penggunaan blog untuk mendukung pembelajaran siswa di kelas (klasikal) termasuk juga dalam kategori e-learning.
Pada tulisan ini penggunaan blog e-learning bukan untuk menggantikan pembelajaran secara klasikal tetapi justru mendukungnya. Hal ini berdasarkan laporan hasil penelitian yang dilakukan oleh Bernard (2004 dalam ePembelajaran, 2010) yang melakukan studi perbandingan hasil pembelajaran dengan e-learning dan pembelajaran klasikal menunjukkan bahwa efektivitas pembelajaran dengan e-learning sama dengan pembelajaran klasikal. Oleh karena itu, jika pembelajaran klasikal didukung dengan e-learning, maka tentunya akan saling melengkapi dan menghasilkan pembelajaran yang lebih baik. 
Sebelumnya kita bahas dulu tentang kelebihan dan kekurangan pembelajaran klasikal serta kelebihan dan kekurangan pembelajaran dengan e-learning. Dengan memahami masing-masing kelebihan dan kekurangan kita bisa saling memperkuat kelebihan atau keuntungan serta melengkapi dan menutupi kekurangan agar pembelajaran yang berlangsung menjadi lebih baik dan bermutu.
Pembelajaran secara klasikal atau tatap muka di kelas mempunyai kelebihan dan kekurangan (Imron, 2009; Putu, 2008). Kelebihan pembelajaran klasikal adalah sebagai berikut:
1.       Tatap muka dan komunikasi langsung dengan guru
2.       Materi dijelaskan oleh presentasi langsung guru yang bersangkutan
3.       Membantu pengembangan kecerdasan sosial
4.       Pembentukan sikap dalam pengawasan guru
5.       Penugasan terbimbing secara intensif
6.       Evaluasi pembelajaran diketahui hanya oleh siswa yang bersangkutan
7.       Keberadaan guru menjadikan proses belajar lebih terjamin
Sedangkan kekurangan pembelajaran secara tatap muka atau klasikal adalah sebagai berikut:
  1. Boros biaya operasional
  2. Memerlukan waktu khusus
  3. Penayangan gambar dan video mengurangi waktu presentasi/ceramah guru
Menggunakan e-learning mempunyai banyak keuntungan dan kekurangan (Romi, 2008; Imron, 2009; Warto, 2007; ePembelajaran, 2010; Putu, 2008). Keuntungan atau kelebihan pembelajaran dengan e-learning antara lain adalah:
  1. Menghemat waktu proses belajar mengajar
  2. Menghemat biaya perjalanan guru dan siswa
  3. Menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, peralatan, dan buku-buku)
  4. Menjangkau wilayah geografis yang lebih luas
  5. Melatih pembelajaran lebih mandiri dalam mendapatan ilmu pengetahuan, membangun kepercayaan diri, mendorong sikap tanggung jawab dalam belajar
  6. Materi bisa diekplorasi dari berbagai sumber yang ada di internet
  7. Media pembelajaran bisa berbentuk teks, gambar, video, dan audio
  8. Pembelajar (siswa) dapat belajar kapan saja dan dimana saja asalkan ada akses internet
  9. Siswa dapat memilih materi pembelajaran sesuai level pengetahuan dan ketertarikannya
  10. Penyampaian dan pengumpulan tugas bisa dilakukan online
  11. Penyampaian administrasi pembelajaran (misalnya silabus, RPP, referensi, jadwal, dan nilai) secara online
  12. Fleksibilitas untuk bergabung dalam forum diskusi setiap saat, atau menjumpai teman sekelas dan guru secara langsung tapi dalam tempat yang berbeda dengan forum chatting
  13. Mampu memfasilitasi dan menerapkan gaya belajar yang berbeda melalui beragam aktivitas
  14. Pengembangan keterampilan TIK yang mampu mendukung aktivitas siswa lainnya
Adapun kekurangan yang sering ditemui dalam penggunaan e-learning adalah sebagai berikut:
  1. Siswa yang tidak termotivasi dan perilaku belajar yang buruk akan tertinggal dalam pembelajaran
  2. Tidak cocok untuk siswa yang menyukai belajar secara berkelompok
  3. Siswa dapat merasa terisolasi dan bermasalah dalam interaksi sosial
  4. Kurang bisa membentuk kemampuan afektif dan psikomotorik
  5. Siswa tidak mungkin selalu dapat menyediakan waktu pada saat dibutuhkan
  6. Koneksi internet yang lambat dan tidak handal dapat menimbulkan rasa frustasi
  7. Beberapa mata pelajaran bisa saja sulit untuk direalisasikan dalam bentuk e-learning
  8. Siswa harus menyediakan waktu untuk mempelajari cara penggunaan e-learning sehingga dapat menambah beban belajarnya
  9. Siswa yang tidak familier dengan struktur dan model e-learning akan tertinggal dari teman sekelasnya
  10. Tidak mendukung komunikasi dengan cepat bila siswa mengalami kesulitan karena tidak adanya jadwal khusus
  11. Evaluasi bisa dikerjakan dengan bantuan orang lain
Cara yang dapat dilakukan untuk mengkombinasikan pembelajaran klasikal dan e-learning agar bisa saling mendukung antara lain adalah:
  1. Pembelajaran klasikal dilakukan hanya untuk materi-materi pokok
  2. Materi pendalaman dan pengayaan dilakukan dengan e-learning
  3. Pengumpulan tugas-tugas dilakukan secara online untuk menghemat kertas
  4. Tugas-tugas individu boleh dikerjakan di rumah atau dimana saja (tidak harus di kelas)
  5. Tugas atau belajar kelompok dan diskusi kelompok/kelas tetap diadakan untuk mengembangkan keterampilan sosial dan kemampuan afektif serta psikomotorik
  6. Penyampaian administrasi pembelajaran (misalnya silabus, RPP, referensi, jadwal, nilai) secara online
  7. Evaluasi atau ujian tetap dilakukan di kelas (tidak online) untuk menjaga obyektifitas jawaban siswa
  8. Guru membimbing siswa baik dalam pembelajaran klasikal maupun penggunaan e-learning
  9. Komunikasi atau forum diskusi antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa selain bisa dilakukan langsung di kelas juga bisa dilakukan dengan handphone (SMS dan telepon), grup Facebook (share, komentar, dan chatting), komentar di blog e-learning, komentar/chatting di shoutbox chat, Yahoo (email atau Yahoo Messenger)
  10. Sekolah menyediakan jaringan internet yang handal dan aksesnya cepat
Mengapa menggunakan blog e-learning? Bukannya lebih bagus e-learning berbasis web? Berikut ini adalah alasan-alasan mengapa menggunakan blog e-learning:
  1. Banyak layanan yang menyediakan hosting blog gratis, misalnya wordpress, blogdetik, dan blogspot sehingga guru atau sekolah tidak harus mengeluarkan biaya yang besar.
  2. Mudah dalam mengoperasikan dan memanage blog sehingga penulis/guru tidak harus menguasai bahasa pemograman.
  3. Interaksi dengan pembaca/siswa tinggi. Pembaca bisa berinteraksi dengan penulis melalui komentar di blog atau sarana interaksi lainnya yang ditaruh pada blog, misalnya shoutbox chat.
Konten dan materi yang sebaiknya ada dalam blog e-learning (adaptasi dari Romi, 2008) untuk mendukung pembelajaran klasikal antara lain adalah:
  1. Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), jadwal pelajaran, dan jadwal ujian
  2. Tugas-tugas, nilai tugas, dan nilai ujian
  3. Profil dan kontak guru
  4. Modul-modul teks digital atau e-book, misalnya e-book Buku Sekolah Elektronik (BSE)
  5. Materi-materi pelajaran digital berbentuk gambar, video, tutorial, dan animasi
  6. Soal-soal latihan ujian atau contoh-contoh soal ujian sebelumnya
  7. Sumber dan link referensi dari situs-situs ilmu pengetahuan yang dibutuhkan siswa untuk pendalaman dan pengayaan materi serta pengerjaan tugas
  8. Forum diskusi online, misalnya dengan email, YM, Facebook, dan shoutbox chat
Dengan mengkombinasikan pembelajaran klasikal dan e-learning diharapkan siswa dapat menyesuaikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan cepat, lebih mandiri, dan bertanggung jawab. Pemanfaatan cyber-education harus dilakukan dengan maksimal agar Indonesia bisa bersaing dengan negara-negara maju. Ke depan, bangsa Indonesia harus menjadi salah satu penemu dan pengembang teknologi, bukan hanya sebagai pengguna saja, semoga.


Referensi
ePembelajaran. 2010. E-learning vs Face-to-Face (Tatap-Muka). www.e-pembelajaran.org
ePembelajaran. 2010. Kelebihan dan Kekurangan E-learning (E-learning Pros & Cons). www.e-pembelajaran.org
M. Imron R. 2009. Perkuliahan Berbasis Blog. www.ilmukomputer.com
M. Imron R. 2009. Kuliah Online. www.ilmukomputer.com
Putu A. Widharta. 2008. Memahami Lebih Lanjut tentang E-learning. www.ilmukomputer.com
Romi Satria Wahono. 2008. Meluruskan Salah Kaprah tentang E-learning. www.romisatriawahono.net
Romi Satria Wahono. 2008. Pengantar E-learning dan Pengembangannya. www.ilmukomputer.com
Warto Adi Nugraha. 2007. E-learning VS I-learning, Penyempitan Makna E-learning dan Penggunaan Istilah “Internet Learning”. www.ilmukomputer.com

1 komentar: