Pengalaman, Opini, dan Harapan

Tulisan Terbaru

Total Tayangan Halaman

Cari Blog Ini

Translate

Pages

PENULIS

Foto Saya
Mantan guru di SD Muh. Condongcatur, Yogyakarta, sekarang asisten guru di Becker Elementary School, Iowa, Amerika.

Tulisan Pilihan

Mengapa Guru di Amerika Mengajarkan Beberapa Cara untuk Menyelesaikan Soal Matematika?

Siswa di Amerika diajari oleh guru dengan beberapa cara untuk menyelesaikan soal Matematika, tidak hanya cara yang dianggap guru paling ...

Popular Posts

Minggu, 28 Oktober 2018

Pembelajaran Menulis Cerita Fiksi Nyata di SD Amerika


Pembelajaran menulis cerita fiksi nyata (realistic fiction) di kelas 4 merupakan kegiatan pertama mata pelajaran menulis. Kegiatan ini berlangsung dengan banyak tahapan dan memerlukan waktu yang lama, sekitar satu bulan. Setiap hari siswa membuat progres dalam proses penulisan ini.

Pembelajaran ini meliputi tahapan-tahapan kegiatan sebagai berikut: menulis momen kecil yang dialami siswa, diskusi tentang cerita fiksi nyata, membuat rencana cerita, membuat alur cerita, menulis cerita, mengecek kesesuaian antara cerita dengan sifat tokoh dan alur cerita, menambahkan detail cerita, mengecek tata bahasa, membaca tulisan teman dan memberikan pendapat, merevisi tulisan, menulis ulang dan mempublikasikan cerita.

Menulis Momen Kecil
Dalam kegiatan ini siswa menuliskan satu kejadian kecil yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, misalnya ketika mengunjungi rumah kakek nenek atau bermain dengan hewan peliharaan. Siswa menulis dalam satu atau beberapa paragraf sesuai dengan kejadian yang dialaminya.


Cara mendapatkan ide menulis momen kecil
Diskusi Tentang Cerita Fiksi Nyata
Guru menugaskan siswa untuk merubah tulisan tentang momen kecil dengan tempat dan tokoh yang berbeda. Setelah siswa selesai merubah tulisan guru menyebutkan bahwa tulisan tersebut disebut cerita fiksi nyata. Guru bertanya kepada siswa tentang apa itu cerita fiksi nyata. Siswa diminta untuk diskusi kelompok kecil tentang pengertian cerita fiksi nyata. Kegiatan dilanjutkan dengan diskusi kelas. Beberapa kelompok siswa menyampaikan pendapatnya. Guru membantu diskusi dan membuat kesimpulan. Akhirnya didapatkan kesimpulan bahawa cerita fiksi nyata merupakan cerita berdasarkan kejadian nyata dengan merubah latar dan tokoh atau cerita yang mungkin terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Cara menulis cerita fiksi nyata
Membuat Rencana Cerita
Sebelum membuat cerita didahului dengan membuat rencana cerita yang meliputi: tokoh, sifat tokoh, apa yang dinginkan tokoh dan hambatannya, dan latar. Siswa menentukan nama tokoh utama dan bisa juga ditambah tokoh tambahan. Selanjutnya siswa membuat sifa-sifat tokoh utama baik internal dan eksternal. Guru membantu menjelaskan tentang perbedaan dan memberi contoh tentang sifat eksternal dan internal. Sifat eksternal adalah sifat yang bisa dilihat dan didengar, misalnya warna rambut, pakaian, bentuk tubuh, kesukaan dan kegiatan. Sedangkan sifat internal merupakan sifat yang tidak bisa dilihat dan didengar, misalnya perasaan dan emosi. Guru mengingatkan siswa tentang kesesuaian antara sifat internal dan eksternal, misalnya sifat eksternalnya suka bermain dengan teman di luar kelas dan sifat internal periang. Siswa menentukan apa yang diinginkan tokoh cerita dan hambatannya yang merupakan inti dari cerita. Latar cerita juga harus direncanakan, baik latar waktu maupun tempat.

Cara mendapatkan ide cerita fiksi nyata
Membuat Alur Cerita
Guru membacakan sebuah buku cerita. Kemudian bersama dengan siswa membuat alur cerita buku tersebut. Alur cerita berupa kurva setengah lingkaran. Alur cerita diawali dari bawah sebelah kiri kurva setengah lingkaran dengan kejadian di awal cerita, kemudian naik dengan mulai timbulnya masalah, masalah bertambah atau semakin parah, puncak masalah diletakkan di lengkungan teratas kurva, masalah mulai berkurang, masalah bisa diselesaikan dan akhir cerita diletakkan di ujung kurva sebelah kanan. Alur cerita juga bisa berupa urutan cerita yang ditulis di setiap lembar buku. Kegiatan selanjutnya siswa membuat alur cerita menggunakan kurva setengah lingkaran. Alur cerita disesuaikan dengan apa yang dinginkan tokoh, hambatan atau permasalahan yang terjadi dan penyelesain masalah.

Alur cerita/scene 1
Alur cerita/scene 2
Alur cerita/scene 3
Alur cerita/scene 4
Alur cerita/scene 5
Alur cerita/scene 6
Alur cerita/scene 7
Menulis Cerita
Setelah selesai membuat alur cerita selanjutnya siswa mulai menulis cerita. Selama cerita biasanya guru memutar lagi lembut untuk membuat suasana tenang sehingga siswa bisa menuangkan imaginasinya dengan baik.

Mengecek Kesesuaian Antara Cerita dengan Sifat Tokoh dan Alur Cerita
Ketika siswa sudah menulis beberapa paragraf, guru mengingatkan siswa untuk membaca cerita dan mengecek apakah sudah sesuai antara cerita yang ditulis dengan sifat-sifat tokoh dan alur cerita yang dibuat sebelumnya. Selama siswa menulis, guru memanggil beberapa siswa dalam grup kecil untuk mengecek tulisan siswa dan memberikan komentar atau saran.

Menambahkan Detail Cerita
Guru memberikan contoh dan mengingatkan siswa untuk menambahkan detail cerita berupa latar dan dialog. Latar waktu dan tempat sebaiknya dibuat detail dengan deskripsi yang menunjukkan tempat atau waktu tertentu, misalnya untuk latar waktu malam bisa dengan mendeskripsikan tentang gelap, bulan, dan bintang. Dialog membuat cerita menarik dan mudah dipahami.

Mengecek Tata Bahasa
Ketika siswa merasa bahwa cerita yang ditulis sudah selesai, guru meminta untuk mengecek tata bahasa baik struktur kalimat, penulisan kata yang benar, maupun tanda baca. Siswa bisa menggunakan kamus untuk memastikan penulisan kata yang benar. Ada juga siswa yang bertanya kepada guru atau asisten guru.

Membaca Tulisan Teman dan Memberikan Pendapat
Siswa juga diberi tugas untuk membaca tulisan teman dan saling memberikan pendapat atau masukan baik tentang alur cerita maupun tata bahasa.

Merevisi Tulisan
Berdasarkan pengecekan kesesuaian antara tulisan dengan alur cerita dan sifat-sifat tokoh, masukan guru dan teman siswa merevisi tulisannya agar menghasilkan tulisan yang lebih baik. Tulisan menggunakan pensil sehingga mudah untuk menghapus kata atau kalimat yang direvisi. Beberapa siswa ada yang mencoret tulisan dan menggantinya dengan kata atau kalimat yang baru. Ada juga yang menggunakan kertas rekat untuk membuat kalimat baru atau bahkan paragraf baru.

Menulis Ulang
Kegiatan selanjutnya setelah siswa merivisi tulisan adalah menulis ulang dengan kertas lepas. Siswa sebisa mungkin menulis dengan rapi dan tanpa kesalahan. Siswa juga boleh menulis di laptop atau notebook dan diprint.

Mempublikasikan Cerita
Tulisan yang sudah selesai selanjutnya diserahkan kepada guru untuk dinilai. Setelah dinilai tulisan disimpan di binder sebagai portofolio siswa.

Cerita dipublikasikan

0 comments:

Posting Komentar