Pengalaman, Opini, dan Harapan

Tulisan Terbaru

Total Tayangan Halaman

Cari Blog Ini

Translate

Pages

PENULIS

Foto Saya
Mantan guru di SD Muh. Condongcatur, Yogyakarta, sekarang asisten guru di Becker Elementary School, Iowa, Amerika.

Tulisan Pilihan

Mengapa Guru di Amerika Mengajarkan Beberapa Cara untuk Menyelesaikan Soal Matematika?

Siswa di Amerika diajari oleh guru dengan beberapa cara untuk menyelesaikan soal Matematika, tidak hanya cara yang dianggap guru paling ...

Popular Posts

Senin, 12 September 2016

Ibadah dan Kepekaan Sosial


masirul.com
Masih segar dalam ingatan kita bagaimana perjuangan saudara-saudara kita penduduk miskin yang rela dalam keadaan ‘hidup dan mati’ untuk antri bantuan SLT 100 ribu per bulan sebagai salah satu program kompensasi kenaikan harga BBM. Sedangkan pada tempat yang lain anggota DPR kita yang terhormat tersenyum lebar karena tunjangan mereka dinaikkan 10 juta rupiah per bulan. Sungguh keadaan yang sangat ironis, tidak menunjukkan ‘kepekaan sosial’ kepada rakyat yang memilihnya.

Bukankah agama mengajarkan agar kita peduli dengan orang lain di sekitar kita. Dalam setiap ibadah kita, selain menyembah kepada Allah juga kita diajarkan untuk berbuat baik kepada orang lain. Bukankah sholat dimulai dengan takbiratul ikram, sebagai wujud penghambaan kita kepada Allah dan diakhiri dengan salam, yang mengajarkan kepada kita untuk menebarkan keselamatan dan kesejahteraan bagi orang lain. Bukankah setelah puasa kita diwajibkan untuk zakat fitrah sebagi wujud kepedulian kepada orang miskin supaya di hari raya Idul Fitri mereka bisa tersenyum bahagia. Bukankah kita juga diwajibkan zakat mal (harta) dan disunatkan sodaqoh. Bukankah kita yang mampu diwajibkan berkurban menyembelih hewan ternak di hari raya Idul Adha, yang dagingnya supaya dibagikan kepada orang lain di sekitar yang kurang mampu. Demikian juga bagi jamaah haji di tanah suci juga diwajibkan menyembelih hewan kurban. Bukankah agama juga menyuruh kita menyantuni orang fakir dan miskin serta anak yatim. Bukankah Nabi mengajarkan bahwa Islam adalah rahmatan lil ‘alamin.

Setiap hari kita beribadah kepada Allah, tetapi ternyata itu saja tidak cukup. Justru kita sering lupa bahwa kita juga harus peduli dengan  keadaan orang lain di sekitar kita. Kita lupa bahwa di sekitar kita ada anak yatim piatu yang perlu disantuni, kita lupa kalau ada tetangga kita yang tidak mempunyai pekerjaan, kita lupa kalau ada tetangga kita yang penghasilannya hanya cukup untuk makan sehingga anak-anaknya putus sekolah, kita lupa kalau ada tetangga kita yang butuh biaya untuk berobat.

Marilah kita merenung sejenak, apakah ibadah kita kepada Allah sudah kita ikuti dengan berbuat baik kepada orang lain di sekitar kita. Apakah ‘kesalehan individu’ sudah kita ikuti dengan ‘kesalehan sosial’. Semoga ibadah kita dapat menumbuhkan kepekaan sosial.

Catatan: tulisan ini dibuat tahun 2005

0 comments:

Posting Komentar