Pengalaman, Opini, dan Harapan

Tulisan Terbaru

Total Tayangan Halaman

Cari Blog Ini

Translate

Pages

PENULIS

Foto Saya
Mantan guru di SD Muh. Condongcatur, Yogyakarta, sekarang asisten guru di Becker Elementary School, Iowa, Amerika.

Tulisan Pilihan

Mengapa Guru di Amerika Mengajarkan Beberapa Cara untuk Menyelesaikan Soal Matematika?

Siswa di Amerika diajari oleh guru dengan beberapa cara untuk menyelesaikan soal Matematika, tidak hanya cara yang dianggap guru paling ...

Popular Posts

Senin, 12 September 2016

Banjir Bisa Dicegah


Banjir depan kampus UNY (youtube.com)
Bulan Oktober nanti kita akan memasuki musim hujan. Tanda-tanda musim hujan telah kita rasakan, awan yang mulai tebal dan menghitam menghiasi langit  hampir tiap hari, gerimis juga sudah sering terjadi. Biasanya hujan akan merata di seluruh wilayah Indonesia pada bulan Desember nanti. Saat musim hujan, hampir setiap hari turun hujan, dari yang sekedar gerimis sampai hujan lebat yang disertai angin kencang dan halilintar yang menyambar-nyambar. Banjir, tanah becek, pohon tumbang adalah sebagian keadaan saat turun hujan lebat.

Musim hujan, bagi sebagian orang dapat sangat bermanfaat seperti bagi para petani lahan tadah hujan di desa-desa yang belum terjangkau irigasi, dan bagi sebagian lain mungkin mengganggu aktivitas sehari-hari, dari hujannya sendiri sampai kalau terjadi banjir, angin kencang, pohon tumbang, masuk angin dan flu karena kehujanan.

Banjir akibat luapan air hujan dari saluran air merupakan pemandangan yang sudah lazim di sekitar kita ketika terjadi hujan turun. Ketika air menggenangi seluruh badan jalan karena saluran air sudah tidak bisa menampung air hujan yang begitu banyak, tentu saja sangat mengganggu perjalanan, belum lagi setelah hujan reda, gundukan pasir dan sampah juga sangat mengganggu perjalanan dan pemandangan. Sebagai contoh adalah jalan Perumnas di Condongcatur, jalan Timoho dan jalan Kolombo di selatan kampus UNY. Selokan yang dangkal dan tersumbat sampah yang menyebabkan terjadinya banjir saat turun hujan merupakan kejadian yang sangat sering terjadi sehingga kita merasa merupakan hal yang sudah biasa. Kita tidak berusaha untuk berbuat sesuatu, bagaimana caranya untuk mencegah banjir tersebut.

Banjir dapat disebabkan oleh berbagai hal sebagai berikut, pertama karena hujan yang lebat sehingga air hujan tidak dapat ditampung oleh selokan atau saluran air. Kedua, selokan-selokan atau saluran air sebagian besar dangkal oleh tanah atau pasir yang dibawa air hujan sebelumnya dan tersumbat sampah. Sebagian besar warga kita belum  mempunyai kesadaran tentang pentingnya membuang sampah pada tempatnya sehingga sering membuang sampah sembarangan termasuk ke selokan atau saluran air lainnya. Ketiga, sebagian besar air hujan  tidak meresap ke tanah tetapi mengalir ke selokan atau saluran air karena sebagian besar permukaan tanah tertutup oleh bangunan dan konblok. Sebagai contoh di sepanjang jalan Kaliurang sekarang sebagian besar sudah tertutup bangunan dan konblok, padahal dulunya merupakan kawasan resapan air hujan untuk wilayah Sleman. Keempat, saluran air yang sudah ada kurang memadai dengan banyaknya curah hujan. Ketika hal-hal yang menyebabkan banjir di atas tidak kita cari solusinya, maka banjir akan tetap menjadi pemandangan sehari-hari di musim hujan dan tentu saja kita akan selalu merasa tidak nyaman.

Kita dapat mencegah banjir mulai dari diri kita, keluarga kita dan lingkungan sekitar kita. Berikut ini solusi yang dapat kita lakukan, pertama kita harus membuang sampah di tempat sampah bukan di selokan atau saluran air ataupun sembarang tempat. Dengan membuang sampah pada tempatnya selokan dan saluran air tidak tersumbat oleh sampah sehingga air hujan mengalir dengan lancar. Kedua, untuk memperbanyak air hujan yang diserap tanah, kita dapat membuat sumur resapan di setiap rumah. Sumur resapan sekarang ini sangat diperlukan karena permukaan tanah yang terbuka tanpa bangunan dan konblok sangat sempit sehingga mengandalkan penyerapan air hujan dari permukaan tanah terbuka tidaklah cukup. Selain dapat mencegah banjir sumur resapan juga dapat meningkatkan dan mempertahankan volume air di dalam tanah sehingga sumur-sumur kita tidak lagi kehabisan air atau kering. Ketiga, kerja bakti rutin tiap minggu atau tiap bulan untuk membersihkan selokan dan saluran air dari sampah dan tanah atau pasir harus digiatkan kembali, sehingga selain lingkungan bersih juga aliran air lancar. Keempat, diperlukan penataan kembali selokan dan saluran air sehingga dapat menampung semua air hujan.

           Mari kita mencegah banjir dari diri kita sendiri, keluarga dan lingkungan sekitar kita sekarang juga. Mari kita ajarkan, kita contohkan dan kita lakukan bersama dengan anak-anak kita, siswa-siswa kita, teman-teman kita, saudara-saudara kita untuk mencegah banjir. Semoga banjir tidak lagi menjadi bagian dari hidup kita.

Catatan: tulisan ini dibuat tahun 2005

0 comments:

Posting Komentar