Pengalaman, Opini, dan Harapan

Tulisan Terbaru

Total Tayangan Halaman

Cari Blog Ini

Translate

Pages

PENULIS

Foto Saya
Mantan guru di SD Muh. Condongcatur, Yogyakarta, sekarang asisten guru di Becker Elementary School, Iowa, Amerika.

Tulisan Pilihan

Mengapa Guru di Amerika Mengajarkan Beberapa Cara untuk Menyelesaikan Soal Matematika?

Siswa di Amerika diajari oleh guru dengan beberapa cara untuk menyelesaikan soal Matematika, tidak hanya cara yang dianggap guru paling ...

Popular Posts

Kamis, 27 Desember 2018

Berapa Lama Screen Time untuk Anak?


owlconnected.com
Sebagai orang tua maupun guru jaman sekarang tentu saja tidak bisa lepas dari permasalahan tentang screen time untuk anak/siswa. Banyak orang tua dan saya sendiri kadang kewalahan mengatur screen time untuk anak. Anak kadang melanggar kesepakatan tentang waktu sreen time, entah minta diperpanjang waktunya atau minta jatah lebih banyak dari kesepakatan.

Berikut hasil membaca beberapa artikel di internet dan pengalaman saya dalam membantu anak mengelola screen time.

Apa itu screen time?
Screen time adalah waktu ketika anak menggunakan alat elektronik yang mempunyai layar (screen) seperti televisi, komputer, laptop, smartphone, tablet dan semacamnya.


Apa tujuan anak menggunakan screen?
Anak menggunakan screen untuk berbagai tujuan, antara lain:
  • Interaktif, anak aktif melakukan suatu kegiatan, contohnya, bermain video game, berkomunikasi menggunakan media sosial (Facebook, Whatsapp, Instagram, Snapchat), membaca berita online dan menggambar.
  • Bukan interaktif, anak hanya pasif melihat layar sambil duduk atau tiduran, contohnya, melihat film di televisi atau laptop dan melihat video di You Tube.
  • Belajar, anak memanfaatkan screen untuk mencari informasi atau mengerjakan tugas sekolah, contohnya, mengerjakan PR Matematika online, mencari informasi terkait dengan pelajaran sekolah atau hobi.
  • Hiburan, anak menggunakan screen semata hanya untuk mendapatkan kesenangan, contohnya, bermain video game, melihat acara televisi, melihat video lucu dan menonton film.

Berapa lama anak sebaiknya menggunakan screen?

Berikut adalah panduan penggunaan screen bagi anak dari The American Academy of Pediatrics (AAP).


Anak Umur di Bawah 2 Tahun
Anak di bawah usia 2 tahun belajar dan tumbuh ketika mereka mengekplorasi sesuatu yang nyata (fisik) di sekitarnya. Otak mereka belajar terbaik ketika berinteraksi dan bermain dengan orang tua, saudara, pengasuh, anak lain dan orang dewasa lain. Mereka sukar untuk memahami apa yang mereka lihat di screen hubungannya dengan dunia di sekitar mereka. 

Penggunaan screen atau media sangat terbatas dan hanya ketika orang dewasa menemani untuk melihat bersama, berbicara dan mengajari. Anak usia 15 - 18 bulan bisa belajar jika orang tua menggunakan media pendidikan yang berkualitas baik dan bermain atau melihat bersama serta mengajari apa yang mereka lihat atau sedang dimainkan serta berkaitan dengan komunikasi. Contohnya, ketika anak bersama ibu/ayah sedang berkomunikasi (video call, chatting) dengan anggota keluarga. Hindari anak bermain dengan screen sendirian.

Anak Umur 2 - 5 Tahun
Anak usia 2 tahun banyak yang bisa memahami dan belajar kata-kata dan bisa mendengarkan atau bergabung ketika orang tua sedang video call dan chatting. Anak usia 3 - 5 tahun mempunyai banyak kematangan pikiran, oleh karena itu program pendidikan yang dibuat dengan baik seperti Sesame Street dan Daniel Tiger's Neighborhood (mungkin di Indonesia seperti Si Unyil atau Upin dan Ipin) bisa membantu anak belajar tentang kemampuan sosial, bahasa dan membaca.

Berikut adalah rambu-rambu penggunaan screen untuk anak usia 2 - 5 tahun:
  • Membatasi waktu penggunaan screen tidak lebih dari satu jam per hari.
  • Memilih media yang interaktif, tidak mengandung unsur kekerasan dan mengajarkan kemampuan sosial.
  • Menemani saat anak melihat atau bermain dengan screen.
  • Mengajak anak beraktivitas fisik yang baik untuk kesehatan fisik dan pikiran.

Anak Umur 6 Tahun ke Atas
Anak umur 6 tahun ke atas harus secara konsisten dibatasi dalam penggunaan screen dan orang tua harus memastikan tidak mengganggu jam tidur, sekolah dan interaksi langsung dengan teman dan keluarga. Ahli menyarankan penggunaan screen tidak lebih dari dua jam per hari.

Pengalaman anak saya 4,5 tahun dan 10 tahun boleh menggunakan screen (tablet) time hari sekolah 10 - 15 menit sore hari dan melihat film anak-anak di televisi sekitar 30 menit - 1 jam di malam hari. Sedangkan pada hari libur boleh bermain 10 - 15 menit setelah sarapan pagi, setelah makan siang dan setelah makan malam serta melihat acara anak-anak di televisi dari Netflix atau Iowa Public Television (IPTV)-PBS Kids pada siang dan atau malam masing-masing sekitar 30 menit - 1 jam. Kami berusaha untuk menemani anak-anak ketika menggunakan screen. Namun dalam kenyataannya kadang jadwal dan lama waktu tidak selalu sama atau tepat.


Jadwal akhir pekan atau hari libur
Jadwal hari sekolah
Bagaimana dengan penggunaan aplikasi dan ebook?
Sebagian besar aplikasi mengiklankan diri sebagai media pendidikan, tetapi belum ada bukti tentang keefektifannya dan mereka tidak mendorong orang tua untuk menemani anak belajar. Kebanyakan aplikasi pendidikan target belajarnya hanya kemampuan dasar seperti alphabet (ABC) dan bentuk benda. Kemampuan tersebut hanya sebagian kecil dari kesiapan anak untuk sekolah. Anak butuh belajar banyak kemampuan untuk berhasil di sekolah dan kehidupan seperti mengontrol tindakan, mengelola emosi, kreatifitas dan berfikir fleksibel. Cara paling baik untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan tersebut adalah melalui bermain yang tidak terstruktur dengan keluarga dan teman di dunia nyata.

Buku digital atau ebook biasanya berisi banyak suara dan efek visual yang kadang mengganggu anak ketika membaca yang menyebabkan anak lupa dengan cerita yang dibaca dan tidak belajar dengan baik seperti halnya jika membaca buku cetakan.

Jika orang tua akan menggunakan ebook, berikut ini adalah rambu-rambunya:


  • Memilih buku yang tidak banyak suara tambahan atau efek visual.
  • Membaca buku bersama anak dan mengajak diskusi atau dialog tentang isi buku/cerita. Interaksi anak dan orang tua tentang buku adalah salah satu faktor terpenting untuk keberhasilan membaca dan literasi.

Pengalaman anak saya membaca ebook hanya kadang-kadang saja khususnya anak saya yang kecil. Kami membacakan buku sekitar 2-5 setiap malam sebelum tidur. Sedangkan anak saya yang besar biasanya membaca buku semau dia dan sebelum tidur.

Mengapa harus membatasi screen time untuk anak?

Pembatasan screen time bertujuan untuk menjaga kesehatan anak baik fisik maupun pikiran (mental) dan perilaku. Jangan sampai screen time mengganggu jam tidur dan aktivitas lain yang baik untuk perkembangan anak seperti bermain fisik, bermain kreatifitas, dan bersosialisasi (social time) dengan teman dan keluarga. Penggunaan screen di sekolah untuk kegiatan pembelajaran dan mengerjakan PR atau tugas/proyek di rumah bisa tidak dihitung sebagai screen time.

Apa manfaat screen bagi anak?
Televisi, film, video game dan internet bisa berdampak positif bagi anak khususnya ketika:
  • Orang tua terlibat bersama anak menggunakan screen dan membantu mereka menentukan pilihan yang bagus tentang game apa yang mau dimainkan atau apa yang mau dilihat.
  • Orang tua terlibat dan berbicara dengan anak tentang apa yang terjadi di dalam game atau film sehingga anak bisa memahami.
  • Anak bermain game atau melihat video/film yang berkualitas baik, contohnya bermain video game yang membutuhkan penyelesaian puzzle untuk bisa meningkat ke level yang lebih tinggi.
  • Anak menggunakan screen yang merangsang anak agar mengeluarkan ide dan kreatifitas secara nyata, contohnya setelah bermain Minecraft anak mendesain bangunan di atas kertas.
  • Anak menggunakan screen untuk membantu belajar hal atau kemampuan baru, contohnya ketika anak sedang membuat video atau menulis tentang jenis-jenis batuan mungkin anak belajar tentang cara mengedit video atau cara mencari informasi di internet.

Apa dampak buruk screen bagi anak?

Screen bisa berdampak buruk bagi anak secara fisik, perkembangan, keamanan dan perilaku. Berikut adalah dampak buruk penggunaan screen dan apa yang bisa dilakukan orang tua untuk mengurangi dampak tersebut.

Dampak Fisik

Dampak fisik bisa terjadi jika anak terlalu lama menggunakan screen dengan posisi atau waktu tertentu:
  • Melihat layar secara intensif dan waktu yang lama bisa menyebabkan mata pedih, pusing dan capek.
  • Melihat screen sebelum tidur bisa menyebabkan jam tidur anak mundur sehingga mengurangi waktu tidur.
  • Melihat ke bawah ke arah layar atau membungkuk bisa menyebabkan leher dan tulang belakang nyeri.
  • Melihat layar dan pasif dalam periode waktu yang lama bisa menyebabkan anak kurang aktif yang bisa membuat anak mengalami obesitas.
Untuk mengurangi dampak buruk secara fisik orang tua bisa mendorong anak untuk:
  • Secara teratur berhenti sebentar menggunakan screen dan melihat ke kejauhan atau berjalan atau menggerakkan badan.
  • Menjaga agar kepala tegak saat menggunakan smartphone atau tablet.
  • Mengajak anak beraktifitas fisik sebagai bagian dari kegiatan sehari-hari.
Anak membuat kristal
Anak bermain kelereng
Dampak Perkembangan Anak
Terlalu banyak atau lama waktu menggunakan screen dapat berdampak pada perkembangan anak, yaitu:
  • Perkembangan bahasa dan kemampuan sosial anak usia dini. Hal ini karena anak usia dini membutuhkan interaksi di kehidupan nyata untuk mengembangkan kemampuan bahasa dan sosial. 
  • Perkembangan bahasa dan sosial anak yang lebih besar, contohnya anak kesulitan untuk berbicara, menjaga kontak mata dengan lawan bicara, perhatian terhadap penjelasan guru saat pelajaran dan membaca bahasa tubuh orang lain. 
  • Anak kehilangan kesempatan yang luas untuk mempelajari sesuatu yang mereka sukai dan menjalin pertemanan.
Orang tua bisa mengurangi dampak perkembangan dengan memastikan anak seimbang antara bermain screen dan bermain fisik dengan keluarga dan teman-temannya.

Dampak Keamanan
Menggunakan screen secara online bisa menyebabkan dampak buruk dari materi atau konten yang tidak baik (kekerasan, pornografi, hoaks) dan kejahatan di internet (penipuan, bully).

Orang tua bisa mengurangi dampak ini dengan mempraktikkan petunjuk keamanan internet seperti:
  • Mengecek privacy setting dan menggunakan parental control pada aplikasi yang digunakan anak.
  • Membantu anak agar mengetahui dan melaksanakan cara menggunakan internet secara aman, tanggung jawab dan menyenangkan, contohnya dengan memberitahu agar anak tidak memberikan informasi personal secara online.
  • Menggunakan mesin pencari yang ramah anak seperti Kiddle atau melihat video menggunakan You Tube Kids.
  • Mengecek game, situs dan program televisi apakah sesuai dengan usia anak.
  • Mendampingi anak saat online agar mengetahui apa yang anak kerjakan dan bisa cepat bertindak jika ada kekhawatiran tentang apa yang anak lihat di internet.
  • Tidak mengisi data bank pada app purchases dan menonaktifkan one-click options.
  • Membangun kepercayaan antara orang tua dan anak saat menggunakan screen online.
Di sekolah saya dan anak saya ada pelajaran komputer (media) yang mana pelajaran cara menggunakan internet yang aman merupakan pelajaran pertama dan diulang setiap tahun.

Dampak Perilaku
Ketika anak menggunakan screen, maka akan ada pengaruh perilaku, contohnya, anak mencontoh perilaku negatif dari selebriti atau tokoh film/game, ucapan atau ungkapan tidak sopan dan terpengaruh untuk melakukan sesuatu yang ada di iklan.

Orang tua bisa mengurangi dampak tersebut dengan membangun diskusi dengan anak tentang apa yang dilihat dan dibaca ketika menggunakan screen sehingga anak mengetahui mana baik (bisa ditiru) dan mana yang tidak baik (tidak boleh ditiru).

Apakah tips untuk mengurangi penggunaan screen bagi anak?
Berikut adalah beberapa tips agar anak tidak banyak menggunakan screen:
  • Tidak memperkenalkan teknologi termasuk screen terlalu dini kepada anak, mereka akan mudah dan cepat mempelajarinya kalau sudah waktunya.
  • Tidak membelikan handphone atau tablet pribadi kepada anak.
  • Memonitor penggunaan screen oleh anak, contohnya, mengetahui dan mencoba aplikasi yang didownload, ikut bermain bersama dan menanyakan apa pendapat mereka tentang aplikasi tersebut.
  • Mematikan televisi dan screen lain yang tidak digunakan karena suaranya bisa mengganggu ketika anak sedang bermain dan interaksi antara anak dan orang tua yang mana keduanya sangat penting untuk perkembangan bahasa dan sosial-emosi anak.
  • Menjaga tempat tidur, saat makan dan waktu bermain bebas dari screen dengan mematikan atau mengatur mode silent.
  • Menghindari menggunakan screen satu jam sebelum waktu tidur anak.
  • Menghindari memberikan screen agar anak tenang saat menangis atau rewel. Menenangkan anak dengan memberikan screen bisa menimbulkan masalah dengan pengelolaan emosi mereka.
  • Membuat kesepakatan tentang jadwal screen time.
  • Bekerjasama dengan sekolah atau tetangga untuk pembatasan screen atau hari tanpa screen dan larangan membawa handphone ke sekolah. Di sekolah saya guru hanya boleh menggunakan video untuk pembelajaran paling lama 30 menit per hari.
  • Memasang password pada screen, sehingga anak hanya boleh menggunakannya sepengetahuan dan sepersetujuan orang tua.

Apa tanda-tanda anak sudah kecanduan screen?

Ada beberapa tanda anak yang sudah kecanduan screen, antara lain sebagai berikut:
  • Anak sulit diminta berhenti ketika sedang menggunakan screen walaupun waktu yang disepakati telah selesai.
  • Anak tidak tertarik dengan hal lain, terlihat hanya hanya termotivasi oleh screen.
  • Anak terlihat hanya memikirkan screen.
  • Aktivitas atau acara keluarga terganggu oleh penggunaan screen.
  • Penggunaan screen membuat masalah di keluarga.
  • Anak menjadi frustasi jika tidak boleh menggunakan screen.
  • Anak terus meminta menggunakan screen yang dengan waktu yang lebih lama dari kesepakatan.
  • Anak sembunyi-sembunyi saat menggunakan screen.
  • Ketika anak sedang mempunyai masalah, hanya screen yang bisa membuatnya merasa nyaman. 

Bagaimana hasil penelitian terbaru tentang screen time?

Berikut ini saya rangkum hasil penelitian tentang screen time dari peneliti di University of Michigan, Amerika dan Univerity of Oxford, Inggris.
  • Permasalahan screen time tidak hanya banyaknya waktu penggunaan screen tetapi pengaruh penggunaannya terhadap anak dan keluarga.
  • Anak usia 4 - 11 tahun yang menggunakan screen dengan cara tidak baik bisa menyebabkan masalah hubungan dengan orang lain (relationship), perilaku dan emosi.
  • Pembatasan waktu penggunaan screen tidak terlalu bermanfaat terhadap kebahagian anak.
  • Anak usia 2 - 5 tahun yang dibatasi penggunaan screen seperti panduan AAP menunjukkan kemampuan mengatasi masalah (resilience) sedikit lebih tinggi. 
  • Orang tua yang terlibat langsung saat anak menggunakan screen untuk eksplorasi dunia digital lebih penting daripada lamanya waktu penggunaannya.
  • Penggunaan screen meningkat atau lebih banyak dengan bertambahnya usia, anak laki-laki, anak dengan pengasuh berpendidikan rendah dan anak dari keluarga kurang mampu.

Sumber Bacaan

Healthy Digital Media Use Habits for Babies, Toddlers and Preschoolers
Suitable for 0-18 Years Screen Time
Kids and Screen Time: Signs Your Child Might be Addicted.
Children's Screen Time Guidelines Too Restrictive, According to New Research

0 comments:

Posting Komentar