Pengalaman, Opini, dan Harapan

Tulisan Terbaru

Total Tayangan Halaman

Cari Blog Ini

Translate

Pages

PENULIS

Foto Saya
Mantan guru di SD Muh. Condongcatur, Yogyakarta, sekarang asisten guru di Becker Elementary School, Iowa, Amerika.

Tulisan Pilihan

Mengapa Guru di Amerika Mengajarkan Beberapa Cara untuk Menyelesaikan Soal Matematika?

Siswa di Amerika diajari oleh guru dengan beberapa cara untuk menyelesaikan soal Matematika, tidak hanya cara yang dianggap guru paling ...

Popular Posts

Sabtu, 14 Oktober 2017

Pendidikan Agama di Sekolah Amerika


Di Amerika agama tidak boleh diajarkan di sekolah-sekolah publik tetapi siswa boleh menjalankan ibadah atau memakai simbol (kalung salib, jilbab) sesuai agamanya di sekolah. Staff juga boleh menjalankan ibadah agamanya di sekolah, yang tidak boleh adalah mengajarkan dan atau mengajak orang lain beribadah. Saya sendiri meminta ijin kepada guru special needs, lead teacher, dan kepala sekolah untuk bisa sholat di sekolah dan sholat Jumat di masjid dekat sekolah. Alhamdulillah, jarak sekolah dengan masjid cukup dekat, sekitar satu menit perjalanan naik mobil. Sebagai paraeducator/asisten guru, saya bekerja di bawah instruksi dan pengawasan guru special needs dan guru kelas, sehingga semua kegiatan saya harus diketahui dan diijinkan oleh khususnya guru special needs sebagai atasan (supervisor) saya langsung.

Boleh sholat di sekolah
Agama boleh diajarkan di sekolah-sekolah swasta (private school) yang berbasis agama. Di Waterloo dan Cedar Falls ada beberapa sekolah swasta yang berbasis agama Katolik dan Protestan. Di state lain yang komunitas muslimnya banyak juga ada yang mendirikan sekolah Islam. Beberapa orang tua teman kami juga ada yang melakukan homeschooling karena merasa tidak puas dengan tidak adanya pendidikan agama di sekolah publik. Untuk memberikan pendidikan agama kepada anak-anak banyak gereja dan masjid yang mempunyai Sekolah Minggu (Sunday School). Iowa merupakan salah satu state yang penduduknya lebih religius.

Dengan tidak adanya pendidikan agama di sekolah bukan berarti siswa tidak belajar nilai-nilai kebaikan. Sekolah tetap memberikan kegiatan dan program tentang nilai-nilai kebaikan atau kharakter kepada siswa. Di sekolah saya menerapkan Leader in Me, The Seven Habits. Beberapa hal yang dilakukan untuk menumbuhkan karakter anak antara lain dengan membiasakan anak berbaris (line up) ketika pergi dari kelas ke ruang/tempat lain agar tidak mengganggu kelas lain, budaya antri/giliran (take turn), saling menyapa dan mendoakan saat bertemu staff atau teman, mendengarkan orang lain yang sedang berbicara, mengangkat tangan jika ingin berpendapat atau minta tolong tanpa bersuara, membukakan pintu atau menahan pintu untuk orang lain, dan saling membantu. Kalau saya rasakan orang sini seperti orang Indonesia yang ramah (saling menyapa) dan suka membantu.

0 comments:

Posting Komentar